Pembuatan lubang biopori perdana, dibimbing langsung oleh Bpk. Amin dari BLH Jombang
Biopori merupakan lubang yg bermanfaat untuk penyerapan air shg dapat mencegah banjir.
Ayo cintai lingkunganmu dengan biopori ☺☺ @ halaman kampus Unwaha, 22 April 2016
Satu lagi kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa faperta Universitas KH.A. Wahab Hasbullah (UNWAHA). Lembaga Gubernur Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas KH.A. Wahab Hasbullah bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, mengadakan Workshop Pembuatan Biopori. Workshop dengan tema “Menjaga Lingkungan Bersama Biopori” dilaksanakan di Aula Kampus UNWAHA, sedangkan prakteknya dilakukan di halaman depan aula. Kegiatan diadakan pada hari Jum’at pagi 22 April 2016. Bapak Amin Kurniawan, ST.,M.Lingk. , Kasubid Konservasi Lingkungan yang ngantor di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang menjadi tamu sekaligus pemateri utama pada acara tersebut.
Ada alasan dan tujuan lain,mengapa teman-teman LGM Faperta mengadakan workshop. Berawal dari keprihatinan terhadap musibah banjir, dan kekeringan yang melanda di beberapa wilayah Jombang yang semakin luas .Selain itu sebagai mahasiswa turut berperan serta dalam usaha menjaga lingkungan, khususnya air bersih. Seperti halnya yang dipaparkan oleh Pak Amin bahwa air di bumi tidak berkurang dan tidak bertambah,dalam siklus air digambarkan bagaimana air mengalami perputaran tidak pernah berhenti di atmosfir, tapi kembali lagi ke bumi dengan perubahan bentuk dan kualitas air. Hanya saja semakin meningkat populasi manusia, juga adanya “persaingan” dalam pemakaian lahan, terjadi penurunan kemampuan tanah menyerap air, sehingga kualitas dan kuantitas air tanah menurun, rentan terjadi erosi, peluapan air sungai di musim penghujan semakin besar. Oleh karena itu salah satu upaya untuk menurunkan resiko tersebut adalah pembuatan biopori.
Tidak hanya sekedar materi saja yang disampaikan oleh Pak Amin, beliau juga mengajarkan cara membuat biopori melalui praktek di halaman aula. Hal ini dilakukan sebagai wujud biopori ternyata dapat diterapkan di wilayah perkotaan, umumnya di perkantoran, ruang public dan sekolah – sekolah yang mempunyai ruang terbuka hijau yang minim. Jika dilihat dari cara pembuatan biopori, ternyata sangat mudah dilakukan (bahkan anak SD pun bisa), sehingga tidak ada alasan lagi bagi kita tidak berperan dalam menjaga lingkungan khususnya kualitas air .
Pak Amin Kurniawan ST.,M.Lingk.(baju warna coklat) bersama para dosen dan mahasiswa
faperta UNWAHA berfoto bersama setelah praktek pembuatan biopori di depan aula kampus